Tanggalkan Celana demi Superman
Mencetak gol tidak seru tanpa selebrasi. Jenisnya pun beragam. Ada yang hanya berteriak. Ada juga yang disertai body language alias bahasa tubuh yang unik dan lucu.
---
SETIAP pemain sepak bola memiliki ciri khas dalam merayakan gol. Bahkan, ada pemain yang menjadi terkenal karena selebrasinya yang unik. Para pemain dari Afrika, misalnya, mengekspresikan kegembiraan mencetak gol dengan gerakan-gerakan khas seperti menari. Hal yang sama kerap dilakukan para bintang-bintang dari Brazil.
Selebrasi sesungguhnya adalah ekspresi pemain untuk merayakan gol. Namun, kalau dilakukan secara berlebihan, bisa jadi justru memantik kontroversi. Kondisi itulah yang kini dialami penyerang Manchester City Emmanuel Adebayor.
Striker asal Togo itu meluapkan kegembiraannya setelah mencetak gol ke gawang Arsenal di Stadion City of Manchester, Minggu (13/9), secara berlebihan. Dia berlari menyusuri tepi lapangan menuju arah tribun pendukung Arsenal. Tak pelak, aksi Adebayor mengundang kemarahan fans The Gunners, julukan Arsenal.
Selebrasi yang berlebihan dan emosional itu dipicu hubungan yang tidak harmonis antara Adebayor dan pendukung Arsenal. Kondisi itu pula yang memaksa Adebayor meninggalkan The Gunners dan hengkang ke City awal musim ini. Nah, laga di City of Manchester itu adalah kali pertama Adebayor bersua Arsenal. Tampaknya, Adebayor memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membalas sakit hatinya kepada Arsenal.
Apa yang dilakukan Adebayor nyaris sama dengan aksi penyerang Liverpool Robbie Fowler saat derby Merseyside melawan Everton di musim 1999. Saat itu, Fowler melakukan selebrasi yang unik tapi berlebihan. Dia merangkak di garis gawang Everton dan mengendus bubuk putih yang menandai garis tersebut. Apa yang dilakukan Fowler tampak seperti seseorang yang mengisap kokain.
Akibat ulahnya itu, Fowler diganjar denda 60 ribu pounds atau sekitar Rp 960 juta oleh Liverpool. Tak hanya itu, dia juga dikenai skors lima laga oleh FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris). Menurut Fowler, selebrasinya itu bertujuan membalas tudingan pendukung Everton yang menyebutnya sebagai pecandu obat-obat terlarang.
Selebrasi Tim Cahill saat melawan Portsmouth musim lalu juga terbilang unik. Penyerang Everton itu merayakan gol dengan menyilangkan kedua tangan seperti seseorang yang diborgol. Hal itu adalah bentuk simpati Cahill untuk saudaranya, Sean, yang dipenjara selama enam bulan karena kasus penganiayaan. Insiden yang melibatkan saudara dari bintang asal Australia tersebut terjadi pada Juli 2004.
Beruntung, Cahill tidak mendapat sanksi terkait dengan selebrasinya tersebut. FA menolak berkomentar. Sementara itu, Cahill langsung menyatakan maaf kepada publik. Di sisi lain, kubu Everton cenderung membela Cahill. Mereka berpendapat bahwa bagaimana pun bentuk selebrasi adalah hak penuh dari sang pemain.
Ada juga selebrasi yang lucu. Salah satunya, yang dilakukan pemain Manchester City Stephen Ireland saat melawan Sunderland pada November 2007. Setelah mencetak gol, Ireland spontan melorotkan celananya. Hal itu dilakukan Ireland hanya untuk menunjukkan logo Superman di celana dalamnya. Akibat ulahnya tersebut, Ireland mendapat peringatan keras dari FA.
Lain lagi selebrasi yang dilakukan Paul Gascoigne saat membela Glasgow Rangers dalam big match Liga Skotlandia melawan Celtic pada musim 1998. Gazza -julukan Gascoigne- beraksi seperti seseorang meniup alat musik flute di hadapan pendukung Celtic yang secara tradisional beragama Katolik.
Selebrasi itu mengundang masalah. Gascoigne menjadi target ancaman mati dari kelompok pemberontak IRA selama beberapa bulan. Tak hanya itu, bintang asal Inggris tersebut juga diganjar denda 20 ribu pounds atau sekitar Rp 320 juta.
Tak selamanya selebrasi dilakukan untuk ''menyerang lawan''. Ada juga yang ditujukan untuk menyindir teman, seperti yang dilakukan Paul Merson pada semifinal Piala FA 1993 melawan Tottenham Hotspur di Stadion Wembley, London. Merson beraksi seperti orang yang sedang mabuk setelah kapten Arsenal Tony Adams mencetak gol memanfaatkan tendangan bebasnya.
Aksi Merson itu menyindir Adams yang gemar menenggak minuman keras. Karena tujuannya bercanda, selebrasi Merson tidak menuai masalah. Bahkan, Arsenal akhirnya menjadi jawara Piala FA setelah mengalahkan Sheffiled Wednesday di partai puncak.
Selasa, 15 September 2009
Sport TaWa 2
Diposting oleh yahya-aleks.blogspot.com di 05.19
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar