MOSKOW - Kontestan putaran final Piala Dunia 2010 bertambah dua negara. Jerman dan Pantai Gading menjadi negara ke-12 dan 13 yang lolos ke putaran final di Afrika Selatan (Afsel) pada 11 Juni-11 Juli 2010. Kepastian itu diraih menyusul hasil dua tim tadi malam WIB (10/10).
Jerman tampil luar biasa dengan mengalahkan Rusia 1-0 di Stadion Luzhniki, Moskow. Kemenangan itu mengulang sukses Jerman saat menekuk Rusia 2-1 di pertemuan pertama di Dortmund 11 Oktober 2008.
Penyerang Bayern Munchen Miroslav Klose tampil sebagai pahlawan Panser - julukan Jerman - berkat gol semata wayangnya pada menit ke-35 hasil kerja sama dengan Lukas Podolski dan Mezut Ozil. Gol itu merupakan koleksi ketujuh Klose dari tujuh laga sepanjang kualifikasi.
Tambahan tiga poin tadi malam membuat Jerman sudah pasti menjadi juara grup 4 Zona Eropa karena 25 poin yang dikoleksi Panser tidak mungkin dikejar Rusia (21 poin) dengan sisa hanya satu laga. Rusia praktis tinggal berkonsentrasi mengejar tiket lolos ke putaran final via playoff.
Lolosnya Jerman berarti menjaga tradisi Panser yang selalu lolos ke putaran final kali ke-15 beruntun atau total kali ke-17. Dari partisipasi sebanyak itu, tiga di antaranya berbuah kampiun, yakni pada 1954, 1974, dan 1990.
Dalam laga lawan Rusia, der trainer (pelatih) Jerman Joachim Loew memberikan kesempatan debut bagi bek kiri Hamburg SV Jerome Boateng. Pemain 21 tahun itu turun sebagai starter sekaligus menjadi pemain berkulit hitam kedua yang pernah membela Panser sejak Gerald Asamoah. Jerome masih satu saudara dengan Kevin-Prince Boateng (Portsmouth/22 tahun) dan George Boateng (Hull City/34 tahun).
Sementara itu di Stadion Kamuzu, Blantyre, Pantai Gading hanya bermain seri 1-1 lawan tuan rumah Malawi. Namun, hasil itu lebih dari cukup meloloskan The Elephants - julukan Pantai Gading - ke putaran final secara back to back (beruntun) setelah Piala Dunia 2006 di Jerman.
Pantai Gading sempat tertinggal pada menit ke-63 kala Jacob Ngwira membuat publik tuan rumah bersorak. Tapi, Drogba yang masuk lapangan setelah gol Malawi hanya butuh empat menit (menit ke-67) untuk mencetak gol yang menyamakan kedudukan.
''Tidak ada yang lebih membahagiakan selain mencetak gol yang meloloskan negeri kita ke (putaran final) PIala Dunia," tutur Drogba kepada iafrica.com.
Tambahan satu poin memastikan Pantai Gading sebagai juara grup 5 kualifikasi Zona Afrika. Dengan 13 poin dari lima laga, Drogba dkk tak mungkin terkejar lawan-lawannya (lihat klasemen). Pantai Gading sekaligus lolos dengan catatan belum terkalahkan terhitung sejak tampil di kualifikasi fase kedua mulai 1 Juni 2008.
Pantai Gading pun menjadi duta Afrika ketiga setelah tuan rumah Afrika Selatan yang lolos otomatis dan Ghana yang lolos per 6 September lalu. Berarti, tinggal tersisa tiga tiket lagi yang diperebutkan antara Kamerun dan Gabon di grup A, Tunisia dan Nigeria (grup B), serta Aljazair dan Mesir (grup C).
Minggu, 11 Oktober 2009
Jerman dan Pantai Gading Lolos Putaran Final PD 2010
Diposting oleh yahya-aleks.blogspot.com di 00.40 0 komentar
Rabu, 07 Oktober 2009
gEmPa PaDaNg PaRiaMaN
MUI: Gempa Sumbar Cobaan dan Peringatan
MEDAN, - Gempa yang terjadi di Sumbar merupakan cobaan dan peringatan, baik bagi warga di ranah Minang itu maupun di daerah lain. "Karena itu, semua pihak harus mampu membuka mata hatinya terhadap musibah tersebut," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Prof Dr H. Abdullah Syah, MA di Medan, Kamis malam.
Menurut Abdullah Syah, setiap musibah yang terjadi di dunia ini merupakan kehendak atau paling tidak atas izin Allah SWT. Banyak maksud dan tujuan yang ingin Allah SWT sampaikan melalui musibah itu, termasuk musibah gempa yang terjadi di Sumbar tersebut.
Gempa itu bisa saja bertujuan untuk menguji dan mengetahui kadar keimanan dan kesabaran warga Sumbar terhadap ketentuan Allah SWT. Untuk itu, warga Sumbar yang mengalami musibah tersebut harus banyak bersabar sambil terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
DIBAGIAN TENGAH BISA DISELIPIN KOMENTAR BIAR TIDAK TERDETEKSI DOBLE POS.
"Orang yang mendapatkan musibah lalu bersabar dan berserah diri, Allah SWT pasti akan memuliakan dan mengangkat derajat manusia itu," kata Guru Besar IAIN Sumut itu.
Selain itu, kata Abdullah, ujian tersebut juga berlaku untuk kelompok masyarakat yang tidak terkena musibah apakan merasa prihatin dan bersedia memberikan bantuan untuk saudaranya yang sedang dalam kesulitan.
Karena itu, seluruh masyarakat, khususnya umat Islam harus bersedia memberi untuk meringankan kesusahan dan kesedihan yang dialami warga Sumbar yang menjadi korban gempa tersebut. "Sebenarnya, banyak yang mereka (warga Sumbar) butuhkan, baik bantuan makanan, obat-obatan maupun pakaian yang layak," katanya.
Namun, musibah gempa itu juga bisa berarti peringatan karena banyaknya maksiat atau perilaku masyarakat yang bertentangan dengan ketentuan agama. Untuk itu, selain bersabar, warga Sumbar yang mengalami musibah gempa tersebut juga harus banyak memohon ampun kepada Allah SWT karena mungkin banyak melakukan kesalahan.
Peringatan itu juga berlaku untuk masyarakat di daerah lain, termasuk Sumut agar banyak memohon dan bertobat jika telah melakukan kesalahan dosa.
Selain itu, musibah tersebut juga peringatan untuk pemerintah agar lebih giat memberantas maksiat dan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan ajaran agama. "Pemerintah harus sadar, banyaknya tempat maksiat justru mengundang bala bagi daerah itu," katanya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter mengguncang Sumbar pada Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB yang terjadi pada episentrum 0,84 lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT). Pusat gempa berada pada 57 Km barat laut Pariaman, Provinsi Sumbar, pada berkedalaman 71 Km.
Pada pukul 17.38 WIB terjadi gempa susulan dengan kekuatan 6,2 SR pada episentrum 0,72 LS dan 99,94 BT dan pusat berada di 22 Km barat daya Pariaman Provinsi Sumbar dengan kedalaman 110 Km.
Selain menghancurkan ratusan, bahkan ribuan bangunan, gempa tersebut juga menewaskan ratusan warga Sumbar.
Diposting oleh yahya-aleks.blogspot.com di 04.57 0 komentar
Kamis, 01 Oktober 2009
teknologi informatika 1
JAKARTA, – Akhirnya Canon ikut juga merilis sebuah kamera saku dengan layar sentuh – sesuatu yang sudah dilakukan oleh pesaingnya sejak beberapa waktu. Berbalut warna metalik dalam pilihan empat warna (silver, ungu, coklat, biru muda), layar LCD 3” dengan fitur scroll-wheel itu tampak mendominasi bagian belakang Canon Ixus 200IS.
“Ini kamera digital Canon dengan LCD touch screen pertama,” kata Angel (Marketing Executive, PT Datascrip) saat memperkenalkan jajaran kamera digital saku Canon terbaru di Jakarta (1/10).
Karena mengusung fitur layar sentuh, kita memang tidak perlu repot menekan tombol untuk sejumlah aktivitas di kamera dengan resolusi 12,1 megapixel dan lensa superwide 24mm itu. Penguncian fokus objek yang bergerak misalnya, cukup dengan menyentuhkan ujung jari ke layar, tepat di objek yang diinginkan. Ketika objek itu bergerak, fokus otomatis akan mengikutinya. “Ini berlaku untuk wajah manusia, binatang peliharaan, dan juga benda,” tutur Angel sambil mendemokan fitur fokus tersebut sesaat setelah secara tak sengaja menjatuhkan kamera tersebut ke lantai kayu.
Playback hasil bidikan pun tidak perlu menekan-nekan tombol. Cukup dengan menyapukan ujung jari di layar sentuh tersebut. Begitu pula bila ingin menghapus hasil bidikan yang dianggap kurang baik. Tinggal geser gambar yang tidak diinginkan itu ke tong sampah, yang posisinya bisa diatur di salah satu dari empat sisi layar.
Pengambilan gambar dalam posisi kamera vertikal juga menjadi lebih mudah. Tidak perlu tekan tombol shutter. Pada posisi ini, di layar bagian bawah akan tampil icon kamera berwarna merah. Nah itulah yang tinggal disentuh dengan jempol untuk merekam gambar. “Semudah kamera di handphone,” tegas Angel.
Yang paling menarik, kamera saku dengan zoom optikal 5x dengan bandrol harga Rp 4 juta ini sudah mendukung fitur HD movie recording dan tentu saja memiliki koneksi HDMI. Selain itu tersedia Creative Light Effect agar foto tampil lebih menarik.
Diposting oleh yahya-aleks.blogspot.com di 04.37 0 komentar
Sport news....
MADRID, - Gelandang Real Madrid, Ricaerdo Kaka, gembira mendengar berita kekalahan AC Milan dari FC Zurich dalam lanjutan babak penyisihan grup Liga Champions, Rabu (30/9). Pasalnya, hal itu memperbesar peluang Madrid untuk lolos sebagai juara klasemen Grup C.
Saat ini, Real Madrid menduduki puncak klasemen Grup C dengan enam poin. Mereka adalah satu-satunya tim di Grup C yang selalu menang. Meski masih menyisakan empat pertandingan, mereka hanya membutuhkan dua kemenangan untuk memastikan diri lolos dari fase grup.
Kebetulan, dalam dua laga Liga Champions berikutnya, Madrid akan menghadapi AC Milan. Menilik statistik pertandingan baik di liga maupun Eropa, Madrid berpeluang mengandaskan Milan dalam dua kesempatan itu.
"Bagi kami, kekalahan mereka sangat bagus untuk kami karena kami menduduki peringkat pertama klasemen dengan dua laga berikut melawan Milan. Kelolosan kami sebagai juara grup bergantung kepada kami. Penting bagi kami untuk jadi juara grup," tandasnya.
Kaka memang dibesarkan oleh AC Milan. Ia sendiri masih merupakan pendukung "I Rossoneri". Namun, ia juga pernah mengatakan, untuk urusan Liga Champions, Kaka akan melakukan segalanya supaya Madrid menang, termasuk mengalahkan Milan.
Diposting oleh yahya-aleks.blogspot.com di 04.35 0 komentar
Ratusan Warga Padang Pariaman Bertahan Perbukitan Lubuk Alung
MEDAN, Ratusan warga Sungai Rambah, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, yang rumahnya hancur akibat gempa berkekuatan 7,6 skala richter (SR), Rabu saat ini masih bertahan mengungsi ke Lubuk Alung (kawasan perbukitan).
Warga yang kehilangan tempat tinggal itu ditampung di sejumlah rumah-rumah penduduk, balai desa dan sebagian lagi di tenda-tenda yang didirikan oleh pemerintah daerah setempat, kata warga Desa Sungai Rambah, Agus Tanjung (38) yang menghubungi keluarganya Rizal (43) di Medan, Kamis (1/10).
Menurut dia, rumah warga di Desa Sungai Limau atau sekitar lebih kurang 28 km dari Lubuk Alung, seluruhnya roboh dan tidak bisa ditempati lagi, maka seluruh masyarakat terpaksa pindah ke desa lain yang tidak terkena goncangan gempa.
"Saya bersama tiga orang anak dan ibu harus mengungsi ke tempat lain, karena rumah peninggalan dari nenek yang telah berusia puluhan tahun itu rata dengan tanah," ujar Agus yang meneteska air mata saat bertelpon dengan saudaranya yang tinggal di Medan.
Agus menjelaskan, saat terjadinya gempa yang cukup kuat itu, dia bersama anak-anaknya lagi berkumpul dan juga didampingi andeh (uwak) Hj Ratna (63) warga Sibolga, Sumut yang sudah satu minggu berada di kampung.
Andeh Hj Ratna berada di Desa Sungai Rambah itu, untuk melihat adiknya Upik Duku (50) yang akan berangkat ke Tanah Suci Makkah, pada 23 Oktober 2009. Namun, tidak berapa lama rumah yang kami tempati itu, tiba-tiba seperti ada orang yang "menghoyak" atau menggoyang, sehingga kami lari berhamburan untuk menyelamatkan diri ke luar rumah agar tidak tertimpa reruntuhan.
"Dengan berlari ke luar rumah, maka saya dan anak-anak serta yang ada di dalam rumah itu selamat dan tidak ada yang mengalami luka-luka. Alhamdulillah Allah SWT masih menolong dan melindungi saya, kejadian ini tidak pernah akan dilupakannya," kata Agus.
Dia menjelaskan, sebelumnya pihak keluarga yang ada di Padang, Medan, Jakarta, Pekanbaru maupun di Sibolga menganggap dirinya ikut tertimpa reruntuhan bangunan. Apalagi, sejak kejadian gempa itu, Rabu sore, alat komunikasi terputus total dan tidak dapat menghubungi sanak dan famili yang ada di perantauan.
"Alhamdullilah, saluran komunikasi saat ini sudah mulai agak lancar, kendati masih terputus-putus serta suaranya kurang begitu jelas," katanya.
Gempa terjadi di Padang, Sumbar, Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB berkekuatan 7,6 SR menghancurkan ribuan bangunan, ratusan korban jiwa, merusakkan gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan jalan mengalami retak-retak.
Pusat gempa tersebut berada sekitar 0,84 Lintang Selatan dan 99,65 Bujur Timur dengan kedalaman mencapai 71 km di dasar laut dan 57 km arah Barat Daya, Pariaman.
Gempa yang cukup kuat itu tidak hanya dirasakan di Kota Medan, Jakarta, Palembang, Jambi, Lampung, Bengkulu, Batam, Pekanbaru, tetapi juga di negara jiran Malaysia dan Singapura.
Diposting oleh yahya-aleks.blogspot.com di 04.21 0 komentar